TUGAS 1
KU1101 PENGANTAR REKAYASA DAN DESAIN
MUHAMMAD FARRAS FARHAN
16013095
Need : Menangani dan Mengatasi Masalah
Limbah Sampah di Kota Bandung
Know: Kementerian
Lingkungan Hidup mencatat pada tahun 2012 rata-rata penduduk Indonesia
menghasilkan sampah sekitar 2 kg per orang per hari (Viva News, 2012). Peningkatan
jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah.
Dari data penelitian menunjukan bahwa
kota Bandung setiap harinya menghasilkan sampah sebanyak 8.418 m3 dan
hanya bisa terlayani sekitar 65% dan sisanya tidak dapat diolah. Setiap tahunnya volume sampah di kota Bandung
mengalami peningkatan 5%-10% (Pikiran Rakyat Online, 2012). Sistem pembuangan limbah sampah di Bandung
belum menerapkan system 3R (Reuse, Reduce,
Recycle) sepenuhnya, sehingga sampah organik dan non-organik yang telah
dipisahkan sebelumnya tercampur kembali di pembuangan akhir.
Sejak Januari 2012 dikampanyekan
gerakan Indonesia “Bersih, Asri, Indah (Berseri)” yang mensosialisasikan
pengurangan sampah mandiri menggunakan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Namun sayangnya gerakan tersebut tidak berjalan baik karena kurangnya
sosialisasi pada masyarakat (Antara News, 2012). Partisipasi masyarakat juga masih
sangat minim untuk mewujudkan lingkungan yang bersih tanpa sampah melalui
konsep 3R.
How : Diperlukan
sosialisasi lebih luas kepada masyarakat Bandung tentang konsep 3R dan
pembiasaan mengelompokan sampah berdasarkan sifat fisisnya (organik dan
non-organik). Memperbaiki sistem pembuangan akhir agar sampah yang telah
dipisahkan menjadi sampah organik dan non-organik tidak tercampur kembali di
pembuangan akhir.
Solve: Masyarakat
dan pemerintah harus dapat bekerja sama dalam mengatasi masalah ini,ada banyak
hal yang dapat dilakukan seperti :
1. Melakukan program 3R
Reduce artinya mengurangi, hal ini
berarti sebisa mungkin kita harus mengurangi penggunaan barang-barang yang
sulit terurai secara alami contohnya setiap kita berbelanja kita harus membawa
tas belanja sendiri jangan sampai anda malah menggunakan banyak tas plastik
nantinya. Reuse artinya kita harus menggunakan kembali barang – barang yang
sulit terurai secara alami misal tidak langsung membuang plastik belanja. Recycle
artinya mendaur ulang kembali contohnya botol-botol bekas sisa minuman bisa
kita gunakan untuk bahan membuat tempat pensil atau hiasan.
2. Membuat aturan yang jelas
Untuk mendisiplinkan masyarakat
pemerintah harus membuat peraturan yang tegas untuk setiap orang yang membuang
sampah sembarangan, pemberlakuan denda mungkin akan menjadi upaya yang efektif.
3. Membuat organisasi atau komunitas
Pengelola sampah
Saat ini pemerintah masih terbatas
pada pengumpulan sampah tanpa upaya berkelanjutan, pemerintah harus membuat
komunitas pengolah sampah disetiap wilayah, sehingga sampah-sampah yang sudah
terkumpul dalam bentuk sampah organik dan an-organik dapat ditindaklanjuti
untuk menjadi sesuatu yang baru, karena sekarang ini ketika orang-orang sudah
mulai mengelompokan sampah berdasarkan sifatnya ketika sampah itu diangkut oleh
mobil kebersihan akhirnya malah dicampur kembali. Sampah organik dapat diubah
menjadi kompos, sedangkan untuk sampah anorganik kita dapat mengolahnya menjadi
barang kerajinan, atau kita bisa melibatkan para penjual produk dari
barang-barang tersebut untuk berpartisipasi dengan mendaur ulang bekas produk
mereka untuk di daur ulang kembali.
4. Membiasakan diri dengan gerakan
cintai bumi
Disini dituntut partisipasi dan
kesadaran masyarakat. Sebelum seseorang berniat untuk mengubah lingkungan maka
orang tersebut harus memulai dengan mengubah dirinya, pengelolaan sampah secara
mandiri merupakan salah satu solusi yang tepat, mulai menyediakan 2 jenis tong
sampah untuk organik dan an-organik di rumah. Hal itu dapat memudahkan proses
selanjutnya dari pengolahan sampah itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar