Ngomongin
masalah "American Stuff" atau barang-barang yang ada di Amerika dan
membandingkannya dengan barang-barang produksi Indonesia, menurut gue merupakan
salah satu topik yang sangat bagus untuk dibahas dan dikupas tajam, setajam
SILET !!! (udah mirip infotainment aja...). Tapi ga usah tajem-tajem deh, kita
liat aja topik ini dari sudut pandang secara umumnya aja. Apa yang gue liat dan
gue denger selama ini, banyak sekali masyarakat di Indonesia terlalu mendewakan
barang-barang yang diimpor dari negeri paman Sam ini. Gue ga tau kenapa ya,
tapi mungkin karena popularitas barang-barang dari Amerika yang terkenal dengan
model-modelnya yang elegan dengan bahan-bahan yang berkualitas, menjadikan
barang produksi Indonesia tersingkir. Bicara tentang model, berarti terikat
dengan hal-hal yang berbau garmen atau baju-baju. Banyak sekali, ibu-ibu atau
remaja-remaja putri (kebanyakan kalangan wanita, karena cowo biasanya kurang
begitu peduli dengan penampilan, kecuali BoyBand) mereka akan bangga jika
mereka memakai salah satu fashion item dari negeri paman sam tersebut. Tapi
faktanya, barang-barang buatan Indonesia yang di ekspor ke Amerika, ternyata
tidak kalah hebatnya. Kebanyakan warga Amerika, atau suku "Bule" ini
sangat mengenal Indonesia dari Balinya. Kain Bali, batik Bali, barang-barang
tersebut banyak sekali diminati oleh ibu-ibu arisan di Amerika (walaupun
sebenernya gue ngga tau kalau di Amerika ada arisan atau ngga). Fashion item
yang lainnya, sepatu contohnya, gue pernah nemuin di salah satu toko sepatu di
sebuah mall besar di daerah rumah gue, gue nemu sepatu seharga $102 (kurang
lebih Rp. 900.000 atau lebih) dan di boxnya tertulis "Made In
Indonesia". Setelah melihat barang-barang tersebut, gue jadi mikir, kita seharusnya
bisa lebih meningkatkan konsumsi pada barang dalam negeri ketimbang cape-cape,
jauh-jauh, mahal-mahal beli barang dari luar negeri. Barang-barang Indonesia
juga ngga jelek-jelek amat ko.
Kebutuhan primer lainnya selain
pakaian adalah makanan. Banyak juga masyarakat di Indonesia yang ngga puas sama
makanan khas negaranya sendiri. Ketimbang makan T3 (Tahu, Tempe, Teri) banyak
sekali masyarakat kita yang lebih memilih makan burger, pizza, spagetti (gue
juga suka sih sebenernya, tapi karena disini gue membela produk bangsa, gue
harus pura-pura ngga suka. Tapi jangan kasih tau pembaca). Terus sebenernya,
banyak juga makanan bangsa barat ini yang disangkut-pautkan dengan ANJING
(biasa aja baca anjingnya). Contoh, Hot-DOG, Corn-DOG, Chilli-DOG, dan DOG-DOG
yang lainnya. Ini sebenernya apa? Ini makanan barat apa makanan orang BATAK?
Please deh guys, lo mendingan makan urap, lalap, teri, tahu, tempe, dan
sebagainya ketimbang makanan dari barat yang ngga konsisten. Katanya Hot-DOG,
tapi ko isinya sosis sapi? Kenapa bukan Sosis anjing? Terus lagi,
makanan-makanan diatas itu sering disebut "Junk Food" yang berarti
"Makanan Sampah". Lo tega masukin sampah ke perut lo? Mendingan juga "Jang
Food" atau "Makanan buat si uJang" yang T3 tadi (halah, apasih!?)
Satu hal lagi, dari toko-toko
pengusaha bangsa Amerika yang ada di Indonesia. Gue baru tau sekarang, kenapa
mereka meng-invest toko-toko ini di Indonesia. Seven-Eleven dan Circle K deh
contohnya. Gue bingung, kenapa di Indonesia, mini-market Amerika ini sangat
digemari oleh remaja-remaja dan biasanya rame banget dan asik buat tempat
nongkrong. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang gue liat di Amerika
langsung. Yang namanya Seven-Eleven dan Circle K di Amerika, itu udah kaya
Indomart dan Alfamart, sepiii banget... Ternyata mereka sendiri bisa dibilang
terabaikan di Amerika. Mungkin kalau Alfamart sama Indomart buka cabang di
Amerika, bisa sukses juga kali yaa (amiin...). Gue juga udah jarang liat yang namanya
A&W (dibaca AW yang artinya American Warteg) di Amerika sendiri. Tapi kalau
di Indonesia ko banyak dan laku banget ya? Mendingan makan di warteg-warteg
biasa aja lah kalau judulnya sama-sama warteg.
Pesannya, cobalah kita mulai membuka pikiran kita, sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang baik dan menghargai serta mengkonsumsi produk-produk dalam negeri. Cobalah kita terapkan moto iklan MASPION, "Cintailah produk-produk INDONESIA", walaupun yang ngomong sebenernya orang Cina, tapi ngga apa-apa, mari kita mulai mengkonsumsi dan bangga akan produk dalam negeri.
Pesannya, cobalah kita mulai membuka pikiran kita, sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang baik dan menghargai serta mengkonsumsi produk-produk dalam negeri. Cobalah kita terapkan moto iklan MASPION, "Cintailah produk-produk INDONESIA", walaupun yang ngomong sebenernya orang Cina, tapi ngga apa-apa, mari kita mulai mengkonsumsi dan bangga akan produk dalam negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar